Langsung ke konten utama

Peningkatan Layanan Berkelanjutan (PLB)


Pengenalan
Setelah solusi untuk manajemen layanan diterapkan, sangat penting untuk tidak diam menunggu bahwa pekerjaan telah selesai. Semua aspek lingkungan akan terus berubah dan penyedia layanan harus selalu melakukan peningkatan. Peningkatan Layanan Berkelanjutan bertanggung jawab untuk memastikan bahwa setiap peningkatan ini teridentifikasi dan telah diterapkan. Performa dari penyedia layanan IT akan selalu dipantau dan semua peningkatan yang dilakukan akan diproses, layanan IT, dan infrastruktur IT untuk meningkatkan efisiensi, efektivitas dan efektivitas biaya.

Tujuan
Peningkatan layanan berkelanjutan bertujuan untuk memberikan nilai bisnis untuk memastikan bahwa implementasi manajemen layanan terus memberikan hasil bisnis yang diinginkan.

Objektif
Beberapa objektif dari Peningkatan layanan berkelanjutan adalah sebagai berikut :
  1. Untuk melakukan peninjauan, analisa, dan rekomendasi pada bagian yang dapat ditingkatkan pada setiap titip dalam siklus layanan.
  2. Untuk melakukan peninjauan dan analisa pada pencapaian tingkatan layanan terhadap tujuan yang ingin dicapai.
  3. Untuk mengidentifikasi dan menerapkan aktivitas individu untuk meningkatkan kualitas layanan dan efisiensi dan efektivitas dari proses pada manajemen layanan.
  4. Untuk meningkatkan efektivitas biaya dalam memberikan layanan IT tanpa berimbas kepada kepuasan pelanggan.
  5. Untuk menerapkan metode manajemen kualitas untuk membantu aktivitas dalam peningkatan layanan berkelanjutan.
PBL harus objektif untuk semua orang yang ada didalam organisasi, tetapi aktivitas peningkatan hanya bisa terjadi apabila dimanajemen dengan baik. Seseorang bertanggung jawab harus ditunjuk  dan mereka harus memiliki otoritas yang tepat untuk membuat keputusan. Peran ini bukan peran yang mudah dikarenakan peningkatan berarti perubahan yang signifikan yang kemungkinkan mengganggu pola kerja yang sudah ada sebelumnya. Aktivitas peningkatan perlu direncanakan dan dijadwalkan secara berkelanjutan setiap saat dan setiap efek yang terjadi dipantau untuk memastikan peningkatan yang diinginkan tercapai. Secara ideal, budaya peningkatan bisa menjadi melekat didalam organisasi.

Ruang Lingkup
PBL bisa diterapkan pada semua tingkatan siklus layanan dan melingkupi 3 area utama yaitu :
  1. Kesehatan rata – rata dari manajemen layanan sebagai disiplin utama.
  2. Penyesuaian berkelanjutan dari portfolio layanan dengan kebutuhan bisnis saat ini dan akan datang.
  3. Kematangan dalam penerapan proses – proses IT.

Nilai untuk Bisnis
PBL mengenali nilai yang diberikan oleh TI pada bisnis yang bisa diterapkan dan diukur dengan berbagai cara seperti berikut ini :
  • Peningkatan : Keluaran dan hasil yang lebih baik dari keadaan sebelumnya.
  • Keuntungan : Hasil yang didapatkan melalui peningkatan yang telah diterapkan.
  • Return on investment (ROI): Perbedaan antara keuntungan yang dihasilkan dan biaya yang dikeluarkan untuk mendapatkan hasil tersebut.
  • Value on investment (VOI): Nilai tambahan yang diciptakan oleh peningkatan termasuk keuntungan diluar keuntungan ekonomi dan hasil yang diinginkan.
Penerapan PBL berarti berkomitmen untuk melakukan investasi terus menerus untuk menciptakan dan mengelola rencana pengembangan layanan. Nilai yang diharapkan dari investasi adalah salah satu komponen yang penting dari semua pola bisnis, dan PBL menekankan keperluan untuk evaluasi secara berkala mengikuti penerapan peningkatan dengan cara sebagai berikut :
  • Memeriksa keuntungan / ROI / atau VOI tercapai sesuai dengan peningkatan yang diterapkan.
  • Mengidentifikasi investasi terbaik dengan mengestimasi keuntungan dari berbagai sumber.
  • Mengukur hasil atau keuntungan dari setiap perubahan struktur organisasi atau strategi bisnis, dan atau perubahan aturan dan legislasi.
Banyak organisasi yang sangat kurang secara tradisional dalam memeriksa keuntungan yang direncanakan telah dilaksanakan sesuai dengan yang diinginkan dan kemudian membuat keputusan kedepan dengan asumsi bahwa perubahan yang signifikan terhadap nilai telah terjadi.

Prinsip Utama
Gambar 1. Pendekatan untuk Peningkatan Layanan Berkelanjutan
  1. Perjelas visi, dengan memikirkan visi dari sisi bisnis dan TI, misi, tujuan dan objektif serta memastikan bahwa semua orang memiliki pemahaman yang sama, visi adalah aspirasi dan mewakili kondisi yang diinginkan.
  2. Menilai situasi terkini dan menerapkan garis dasar dari dimana posisi organisasi sekarang. Hal ini akan cukup menantang dan kejujuran akan sangat berguna, karena itu penilaian eksternal akan sangat diperlukan.
  3. Menetapkan langkah – langkah menuju visi yang berbasis prioritas untuk peningkatan dan pengaturan tujuan yang terukur. Biasanya hampir mustahil untuk mengubah keadaan sekarang ke keadaan diinginkan secara langsung.
  4. Dokumentasi rencana peningkatan, mengunakan layanan dan teknik proses peningkatan.
  5. Awasi hasil yang dicapai, menggunakan cara yang tepat dan terukur seperti yang telah didefinisikan sebelumnya.
  6. Kelola momentum dengan memastikan bahwa peningkatan telah tergabung dengan baik dan  seraya memperhatikan kesempatan untuk pengembangan kedepannya.
Memberikan Peningkatan
ITIL merekomendasikan untuk pelaksanaan PBL tercatat untuk melihat kesempatan peningkatan layanan yang dilakukan dan mengategorikan menjadi kecil, sedang, dan besar. Waktu yang diharapkan untuk menerapkan setiap kesempatan yang ada bisa diantisipasi dan dapat dihitung setiap keuntungan yang akan didapatkan. Informasi ini memungkinkan untuk memprioritaskan kesempatan untuk melakukan peningkatan yang ada.

Sumber Pustaka
2009, Brewster E, dkk, IT SERVICE MANAGEMENT, A Guide for ITIL ® Foundation Exam Candidates Second Edition.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Struktur Organisasi PT. Indofood CBP Sukses Makmur Tbk. Cabang Cibitung

PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk . (“ICBP”) merupakan salah satu produsen produk konsumen bermerek yang mapan dan terkemuka, dengan kegiatan usaha utama antara lain mi e instan, dairy, makanan ringan, penyedap makanan, nutrisi dan makanan khusus serta minuman. Guna mendukung kegiatan usaha utamanya, ICBP juga menjalankan kegiatan usaha kemasan yang memproduksi baik kemasan fleksibel maupun karton. ICBP menawarkan berbagai pilihan produk solusi sehari-hari bagi konsumen di segala usia dan segmen pasar, melalui lebih dari 40 merek produk. Banyak di antara merek-merek tersebut merupakan merek terkemuka dengan posisi pasar yang signifikan di Indonesia, serta memperoleh kepercayaan dan loyalitas jutaan konsumen selama bertahun-tahun. Dengan didukung oleh jaringan distribusi yang ekstensif dari perusahaan induk, sebagian besar produk ICBP telah tersedia di seluruh nusantara, dan juga dapat memenuhi permintaan pasar secara tepat waktu dan lebih efisien. Kegiatan operasional yang

Peran, Fungsi, dan Kedudukan Bahasa Indonesia

BAB I P ENDAHULUAN 1.1       Latar Belakang Bahasa merupakan suatu alat komunikasi yang disampaikan seseorang ke orang lain agar bisa mengetahui apa yang menjadi maksud dan tujuannya. Bahasa Indonesia itu sendiri merupakan bahasa yang sudah dipakai oleh masyarakat Indonesia sejak dahulu,namun tidak semua orang mengerti peranan dan fungsi dari bahasa Indonesia tersebut selain menjadi alat komunikasi,dan tidak semua orang mengerti kedudukan bahasa Indonesia. Bahasa Indonesia perlu dipelajari oleh semua lapisan masyarakat. Tidak hanya pelajar dan mahasiswa saja,tetapi seluruh warga Indonesia wajib mempelajari bahasa Indonesia. 1.2       Tujuan Pembuatan makalah ini bertujuan untuk mengetahui dan mempelajari peran,fungsi serta kedudukan bahasa Indonesia. Karena sebagai warga Indonesia kita wajib mengetahui dan memahami peran,fungsi dan kedudukan bahasa Indonesia secara umum. 1.3       Rumusan Masalah 1. Apa pengertian dari bahasa 2. Apa pengertian dari bahasa Indones

MANAJEMEN FINANSIAL UNTUK LAYANAN TEKNOLOGI INFORMASI

PENGENALAN DAN RUANG LINGKUP Tidak ada bisnis yang bisa bertahan lama, tanpa penanganan keuangan yang baik dan efektif. Manajemen keuangan adalah tentang pengawasan dari sumber daya keuangan yang dimiliki oleh perusahaan. Manajemen keuangan memastikan organisasi mengetahui dan memahami biaya dari operasi yang mereka lakukan, pengeluaran yang harus dikeluarkan dan hal – hal eksternal yang mempengaruhi hal tersebut. Ini akan membantu perusahaan membuat keputusan yang tepat bagaimana suatu layanan disiapkan, cara suatu layanan di suplai, serta investasi yang diperlukan untuk memberikan pengiriman dan efek yang mampu mengubah pola kebutuhan yang ada. Kemampuan manajemen keuangan yang kuat mampu membuat penyedia layanan TI membuat  keputusan yang tepat dan reaksi secara tanggap terhadap perubahan. Hal itu membuat kontrol terhadap pengeluaran menjadi lebih baik untuk memastikan keputusan investasi yang tepat dan promosi nilai layanan terlaksana. TUJUAN DAN OBJEKTIF Tujuan dari ma